FENOMENA KEHIDUPAN MULTI ETNIS DAN AGAMA DI KABUPATEN ACEH SINGKIL
Abstract
Aceh Singkil merupakan salah satu daerah yang dikenal dengan daerah multikultural, terdiri dari berbagai macam etnis, adat istiadat, bahasa, dan agama. Kondisi masyarakat yang demikian rentan akan gesekan dan mengancam kerukunan masyarakat. Oleh karenanya membangun kesadaran sikap toleransi menjadi langkah terbaik mengatasi persoalan yang dapat memicu konflik. Penelitian ini akan mengkaji tentang makna toleransi masyarakat Aceh Singkil, menggunakan teori Interaksionisme Simbolik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif, dengan sumber data primer dan sekunder. Proses pengambilan data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing kelompok masyarakat, yaitu mayoritas dan minoritas, memiliki kesadaran sikap toleransi. Adapun makna toleransi bagi masyarakat Aceh Singkil adalah: (1) Menghargai dan menghormati, (2) Berkomunikasi, (3) Bersikap baik berdasarkan nilai-nilai agama, dan (4) Tidak mengganggu. Kegiatan-kegiatan sosial yang berkaitan dengan nilai-nilai agama, didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak bisa dinegosiasikan. Sementara kegiatan yang melibatkan nilai-nilai agama, didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dinegosiasikan.
Downloads
References
Arif, Muhammad dan Darwati. (2018). Interaksi Agama dan Budaya. Jurnal Emperisma. Vol.27, No.1, Hal.55-64
Basrowi dan Sukidin. (2002). Metode Penelitian Kulitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia.
Effendy, Onong Uchjana. (1989). Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju
Ginting, Rosalina dan Aryaningrum, Kiki. (2009). Toleransi dalam Masyarakat Plural. Jurnal Ilmiah Majalah Lontar. Vol.23, No.4.
Haryanto, Sindung. (2015). Sosiologi Agama dari Klasik Hingga Post-Modern. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Kamaruddin, et al. (2021). Mencari Identitas Bersama (Studi Komunikasi Lintas Budaya Antara Suku Pakpak dan Suku Singkil di Kabupaten Aceh Singkil). Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.10, No.1, Hal.51-65.
Moleong, Lexy. J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta; Kencana.
Rizkia, Momi. 2018. Bentuk Komunikasi Dians Pariwisata Dalam Menerapkan Pariwisata Islami di Kabupaten Aceh Singkil. Skripsi. Program Studi Komunikasi dan penyiaran Islam Universitas Islam Negeri.
Siregar, Nina Siti Salmaniah. (2011). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Jurnal Ilmu Sosial-Fakultas Isipol UMA. Vol.4, No.2, Hal.100-110
Soeprapto, Riyadi. (2002). Interaksi Simbolik, Perspektif Soisologi Modern. Yogyakarta: Averrpes Press dan Pustaka Belajar.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Suryawandan, Nashrul Wahyu dan Danial, Endang. (2016). Implementasi Semangat Persatuan Pada Masyarakat Multikultural Melalui Agenda Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Malang. Jurnal Humanika. Vol.23, No.1, Hal.46-60.
Tripambudi, Sigit. 2014. Interaksi Simbolik Antar Etnik di Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.10,No.3,Hal.321-342.
Widyawati, Anis. (2015). Akar Konflik Dlam Masyarakat Multikultural di Karimunjawa. Jurnal Yustisia. Vol.4, No.3, Hal.602-616
Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester I Tahun 2020. dikutip dalam
https://ppid.acehprov.go.id. diakses tanggal 12 Maret 2022
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.